Senin, 13 Desember 2010

Teori-teori Etika Bisnis

1. Pengertian Etika

Etika berasal dari kata Yunani ‘Ethos’ (jamak – ta etha), berarti adat istiadat. Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tatacara hidup yg baik, aturan hidup yg baik dan segala kebiasaan yg dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang yang lain atau dari satu generasi ke generasi yg lain.

Pengertian etika = moralitas

Moralitas berasal dari kata Latin Mos (jamak – Mores) berarti adat istiadat atau kebiasaan.

Etika sebagai Filsafat Moral : tidak langsung memberi perintah konkret sebagai pegangan siap pakai.

Etika dapat dirumuskan sebagai refleksi kritis dan rasional mengenai :

a. Nilai dan norma yang menyangkut bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia.

b. Masalah kehidupan manusia dengan mendasarkan diri pada nilai dan norma moral yang umum diterima.

Etika sebagai ilmu menuntut orang untuk berperilaku moral secara kritis dan rasional. Dengan menggunakan bahasa Nietzcshe, Etika sebagai ilmu menghimbau orang untuk memiliki moralitas tuan dan bukan moralitas hamba. Dalam bahasa Kant, Etika berusaha mengunggah kesadaran manusia.

2. Tiga Norma Umum

Norma adalah member pedoman tentang bagaimana kita harus hidup dan bertindak secara baik dan tepat dan menjadi dasar bagi penilaian mengenai baik buruknya perilaku dan tindakan kita.

Macam-macam Norma

a. Norma Khusus

b. Norma Umum

3. Teori Etika

a. Etika Teleologi

Mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan tindakan itu.

Dua aliran etika teleologi :

- Egoisme etis

- Utilitarianisme

b. Deontologi

c. Teori Hak

d. Teori Keutamaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

1. Syarat bagi Tanggung Jawab Moral

· Tindakan dijalankan oleh pribadi yang rasional

· Bebas dari ancaman, tekanan, paksaan atau apapun namanya

· Orang yang melakukan tindakan tertentu memang mau melakukan tindakan itu.

2. Status Perusahaan

Terdapat dua pandangan ( Richard T. De George, Business Ethics, hlm. 153), yaitu :

· Legal-creator

· Legal-recognition

Tanggung jawab sosial perusahaan hanya dinilai dan diukur berdasarkan sejauh mana perusahaan itu berhasil mendatangkan keuntungan sebesar-besarnya (Milton Friedman,The Social Responsibilities of Business to Increase Its Profits, New York Times Magazine,13-09-1970).

· Anggapan bahwa perusahaan tidak punya tanggung jawab moral sama saja dengan mengatakan bahwa kegiatan perusahaan bukanlah kegiatan yang dijalankan oleh manusia

· Tanggung jawab moral perusahaan dijalankan oleh staf manajemen

· Tanggung jawab legal tidak dapat dipisahkan dari tanggung jawab moral

Sesungguhnya, pada tingkat operasional bukan hanya staf manajemen yang memikul tanggung jawab sosial dan moral perusahaan ini, melainkan seluruh karyawan….

3. Lingkup Tanggung Jawab Sosial

· Keterlibatan perusahaan dalam kegiatan sosial yang berguna bagi kepentingan masyarakat luas

· Keuntungan ekonomis

4. Argument yang menentang perlunya keterlibatan sosial perusahaan

· Tujuan utama bisnis adalah menegejar keuntungan sebesar-besarnya

· Tujuan yang terbagi-bagi dan harapan yang membingungkan

· Biaya keterlibatan sosial

· Kurangnya tenaga terampil di bidang kegiatan sosial.

5. Argument yang mendukung perlunya keterlibatan sosial perusahaan

· Kebutuhan dan harapan masyarakat yang semakin berubah

· Terbatasnya SDA

· Lingkungan sosial yang lebih baik

· Perimbangan tanggung jawab dan kekuasaan

· Bisnis mempunyai sumber daya yang berguna

· Keuntungan jangka panjang

6. Implementasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

· Prinsip utama dalam suatu organisasi profesional, termasuk perusahaan, adalah bahwa struktur mengikuti strategi

· Artinya, struktur suatu organisasi didasarkan ditentukan oleh strategi dari organisasi atau perusahaan itu

· Strategi yang diwujudkan melalui struktur organisasi demi mencapai tujuan dan misi perusahaan perlu dievaluasi secara periodik, salah satu bentuk evaluasi yang mencakup nilai-nilai dan tanggung jawab sosial perusahaan adalah Audit Sosial

Etika Utilitarianisme Dalam Bisnis

· Kriteria dan prinsip etika utilitarianisme

· Nilai positif etika utilitarianisme

· Utilitarianisme sebagai proses dan standar penilaian

· Analisa keuntungan dan kerugian

· Kelemahan etika utilitarianisme

Etika Utilitarianisme

Dikembangkan pertama kali oleh Jeremi Bentham (1748-1832). Adalah tentang bagaimana menilai buruknya suatu kebijaksanaan sosial politik, ekonomi dan legal secara moral.

Kriteria dan Prinsip Etika Utilitarianisme

· Manfaat

· Manfaat terbesar

· Manfaat terbesar bagi sebanyak mungkin orang

Nilai Positif Etika Utilitarianisme

· Rasionalitas

· Utilitarianisme sangat menghargai kebebasan setiap pelaku moral

· Universalitas.

Utilitarianisme sebagai proses dan standar pilihan

· Etika ini dugunakan sebagai proses untuk mengambil keputusan, kebijaksanaan atau untuk bertindak

· Etika ini sebagai standar penilaian bagi tindakan atau kebijaksanaan yang telah dilakukan.

Analisis Keuntungan dan Kerugian

· Keuntungan dan kerugian, cost and benefits, yang dianalisis tidak dipusatkan pada keuntungan dan kerugian pada perusahaan.

· Analisis keuntungan dan kerugian tidak ditempatkan dalam kerangka uang.

· Analisis keuntungan kerugian untuk jangka panjang.

Kelemahan Etika Utilitarianisme

· Manfaat merupakan konsep yang begitu luas

· Etika ini tidak pernah menganggap serius nilai suatu tindakan pada dirinya sendiri.

· Tidak pernah menganggap serius kemauan seseorang.

· Variabel yang dinilai tidak semuanya dapat dikualifikasi.

· Jika ketiga kriteria etika bertentangan maka akan ada kesulitan dalam menentukan prioritas diantara ketiganya.

· membenarkan hak kelompok minoritas tertentu dikorbankan demi kepentingan mayoritas.